Sudah Lihat Calon Logo Ibu Kota Nusantara? ๐๏ธ
Ada lima desain yang keren-keren semua! ๐๐ป
Yuk, Membedah City Branding Terbaru di Indonesia
Kota-kota di seluruh dunia kini semakin menyadari pentingnya city branding dalam meningkatkan citra dan daya tarik kota. City branding adalah upaya dalam membangun dan mengkomunikasikan identitas suatu kota yang unik, menarik, dan kompetitif. Dalam era globalisasi, kota harus bersaing untuk menarik investasi, wisatawan, dan warga baru. Oleh karena itu, city branding menjadi instrumen penting dalam memposisikan kota di mata dunia.
City branding tidak hanya berdampak pada pariwisata dan ekonomi, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup warga. Sebuah kota dengan citra positif akan meningkatkan kebanggaan dan rasa memiliki warganya. Hal ini akan mendorong warga untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan dan pelestarian kota.
Untuk mengembangkan city branding yang efektif, pemerintah kota perlu melibatkan warga, pelaku usaha, dan komunitas dalam merumuskan identitas kota. Selain itu, pemerintah perlu menyediakan dukungan infrastruktur dan kebijakan yang memadai untuk mewujudkan visi city branding tersebut.
Dalam konteks Indonesia, penting bagi pemerintah daerah untuk menggali potensi dan keunikan masing-masing kota, serta mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut melalui city branding. Dengan demikian, kota-kota di Indonesia dapat bersaing di kancah internasional dan menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya.
Mengingat pentingnya city branding tersebut, Pemerintah Indonesia pun mulai memikirkan city branding untuk kota terbaru di Indonesia yaitu Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Nusantara yang nantinya akan menjadi ibu kota akan memiliki peran yang sangat besar karena disejajarkan dengan kota-kota lainnya di dunia. Untuk itu, peran city branding menjadi sangat dominan terutama untuk menciptakan nilai yang ingin disampaikan oleh ibu kota tersebut.
Sejak tahun lalu, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) telah menggandeng ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia) sebagai mitra strategis untuk mengawal proses perancangan city branding, yang dimulai dari logo atau identitas visual.
ADGI kemudian mengundang para anggotanya untuk berpartisipasi dan didapatkan 500 pendaftar yang kemudian diseleksi menjadi 10 desainer terlibat. Kesepuluh desainer ini lalu merancang proposal logo untuk diajukan kepada Presiden Joko Widodo dan dipilih 5 desain yang dikembalikan kepada masyarakat untuk menentukan identitas visual yang terbaik.
Siapa aja sih desainer yang terpilih?
๐ Agra Satria
Identitas visual karya Agra Satria ini didesain dengan formasi modular untuk menggambarkan negara Indonesia yang berupa jajaran kepulauan dan desain planologi Ibu Kota Nusantara. Terinspirasi dari ragam hias Pohon Hayat, selaras dengan kosmologi dasar Ibu Kota Negara Nusantara.
Akar โ simbol hubungan kolaboratif manusia dengan alam (siluet Samudera dan Kepulauan), Batang Pohon โ gambaran hubungan harmonis antara sesama manusia (siluet manusia), dan Dahan Pohon โ representasi hubungan manusia dengan nilai-nilai luhur (siluet burung Garuda).
Agra Satria sendiri adalah alumni DKV ITB yang merupakan pendiri dan direktur kreatif MATA Studio. Sebelumnya, ia memulai karir dari clothing indie Bandung Opium, kemudian ke biro desain Leboye, Fullfill, Tre Studio dan APART Collective Milan.
๐ Aulia Akbar
Logo "Pohon Hayat Nusantara" yang didesain Aulia Akbar ini terinspirasi oleh bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia. Sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi kita. Simbol dasar yang tumbuh dari 5 akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir menjadi 7 batang gugus pulau besar di Indonesia sebagaimana kita sebagai masyarakat maritim dengan wawasan Nusantaranya melihat laut dan alur sungai sebagai penghubung, yang lalu terhubung dalam satu lingkaran utuh yang menumbuhkan 17 kembang mekar sebagai simbolisasi kemerdekaan abadi.
Aulia Akbar adalah seorang desainer grafis yang berdomisili di Bandung, lulusan DKV Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung. Ia adalah co-founder POT Branding House, anggota aktif ADGI (Asosisasi Desainer Grafis Indonesia) Chapter Bandung serta mengajar desain grafis secara luring di ITENAS dan daring di Pixel Ninja.
๐ Dimas Fakhruddin
Semangat Nusantara untuk terus bertumbuh menjadi salah satu Kota Dunia yang memiliki integritas dan daya saing secara global adalah landasan filosofis logo ini. Secara visual, logo ini mengambil bentuk sirkular sebagai representasi pergerakan kolektif masyarakat Indonesia. Berpusat pada simbol bintang yang merepresentasikan Pancasila sebagai pondasi utama membangun IKN Nusantara; ia juga harapan agar kelak menjadi rumah bersama untuk saling bersinergi serta menjadi salah satu role model Kota Dunia.
Dimas Fakhruddin adalah desainer grafis profesional asal Malang, Jawa Timur. Ia mendirikan Yumakiso Studio, studio desain grafis yang berfokus pada branding, packaging, dan tipografi. Selain itu, Ia juga aktif sebagai akademisi yang mengajar di Departemen Industri Kreatif dan Digital pada Program Studi Desain Grafis (DG), Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, Malang.
๐ Ismiaji Cahyono
Terinspirasi dari kearifan Kampung, lingkungan rumpun keluarga yang tumbuh mandiri dalam keterhubungan. Unit terkecil kampung adalah rumah, tempat bertumbuh dan diayomi. Untuk masuk ke dalamnya kita melalui ambang atau pintu dan dilindungi atap. Maka tanda utama identitas adalah ikon rumah--paduan ambang dan atap, yang diserap huruf "N" di tengah nama Nusantara. Ikon rumah diapit "Nusa" berarti kepulauan, dan "Tara" berarti โsama tingkatnyaโโIbukota adalah pusat pengelola beragam โkampungโ dalam pelayanan yang setara. Kombinasi warna identitas adalah โhijau lautโ yang melambangkan kemaritiman, agraria, dan intelektualitas; sedangkan warna โkuning sawoโ melambangkan kreatifitas-inovasi. Elemen pola identitas adalah komposisi para "kampung" yang terhubung, tumbuh bersama, berkesinambungan, sehingga saling memperkuat; sebuah perayaan sakralnya kebersamaan dan inovatifnya Tanah Air kita Indonesia.
Ismiaji Cahyono adalah kepala studio desain SUNVisual dengan pengalaman profesi lebih dari 20 tahun. Lulusan S1 DKV ITB ini mengawali karirnya di Leboye Design sebelum melanjutkan S2 ke School of the Art Institute of Chicago atas beasiswa Fulbright. Ia juga pengelola organisasi kolaboratif DGI yang fokus pada pengarsipan dan pencatatan desain grafis Indonesia.
๐ Wildan Ilham
IKN Nusantara menjadi keseimbangan baru, ruang kebersamaan, semangat gerakan persatuan kita. Karena kita percaya pada kekuatan sinergi yang harmonis. Sinergi yang menyatukan kita dari dalam dan melipatgandakan kekuatan terbaik kita. Membawa kita maju dan tumbuh inklusif di kepulauan yang dihubungkan lautan. Logo ini merangkai masa lalu untuk masa depan yang kita tuju. Sejalan dengan ideologi, keluhuran budaya, dan semangat maju bersama di antara kita.
Wildan adalah co-founder workbyw, perusahaan konsultan brand berlokasi di Jakarta. Karyanya telah dipublikasikan di beragam media Internasional seperti The Dieline, Creative Talk Asia: Hidden Gem, dan Brand Magazine Hong Kong. Ia berpengalaman menangani identitas brand di berbagai vertikal, beberapa diantaranya Kahf, Indonesian Film Festival Australia, PUPR, Swara Gembira, dan lainnya.
Jadi, desain identitas visual mana yang jadi pilihanmu?
Baca lebih banyak artikel mengenai dunia kreatif di Geometry, your guide to creativity.